news

News

Berita terbaru tentang BEON Intermedia Group

Ingin Internet Aman? Sebaiknya Hindari Hal Ini Saat Menggunakan Internet dan Media Sosial

Friday, 15 July 2016

1. Menggunakan Wi-Fi gratis di tempat umum

Mungkin Anda termasuk orang yang suka bekerja di sebuah kafe atau restoran dengan menggunakan jaringan hotspot yang disediakan. Meski memudahkan Anda mendapat konektivitas internet, Wi-Fi umum dapat menjadi ancaman tersendiri bagi penggunanya. Terlebih bila menggunakan jaringan untuk transaksi yang memerlukan identitas kartu kredit atau akun tabungan lainnya, Anda bisa saja menjadi korban empuk bagi penjahat cyber. Ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan bila sedang menjelajah dunia maya melalui jaringan ini.

Pertama, pastikan Anda menggunakan jaringan Wi-Fi yang aman dan terpercaya, jangan sampai Anda terkecoh dengan jaringan palsu yang kemungkinan memiliki malware dan virus. Kedua, sebelum Anda log in ke sebuah website, pastikan bahwa itu aman atau pastikan cari ‘https’ dengan simbol gembok terkunci dan periksa sertifikat keamanannya. Lindungi semua perangkat gadget Anda, termasuk laptop, tablet, dan smartphone dengan software antivirus yang selalu update. Keempat, sebisa mungkin hindari melakukan transaksi online, terlebih dalam jumlah yang besar. Pilihan terakhir adalah, Anda dapat membawa modem sendiri ke manapun, atau menggunakan mobile hotspot dari smartphone.

2. Menggunakan password yang sama untuk semua akun

Password manager Salah satu aplikasi password manager Kebanyakan orang malas menghafal banyak password, sehingga mereka cenderung menggunakan satu kombinasi password yang sama di semua akun. Hal ini berbahaya karena ketika seorang hacker berhasil membobol sebuah akun Anda, mereka akan secara leluasa mencoba membuka akun privasi lainnya dengan kombinasi password yang sama. Lalu, bagaimana solusi terbaiknya? Gunakan kombinasi password yang berbeda namun tetap mudah Anda hafal. Jangan lupa gunakan aplikasi tambahan seperti password manager yang banyak tersedia di berbagai gadget untuk membantu Anda mengatur dan mengingat setiap password yang dimiliki.

3. Otomatis menyimpan password di browser atau aplikasi

Ketika browsing baik menggunakan smartphone maupun PC, terutama saat menggunakan browser yang baru terpasang, biasanya Anda ditawari untuk menyimpan password di dalam browser. Tujuannya tak lain untuk memudahkan ketika melakukan log in website yang membutuhkan password. Dengan begitu, Anda tak lagi perlu mengetik password. Meski mempermudah Anda, hal tersebut kerap menjadi celah bagi orang lain untuk mengetahui password Anda dengan mudah. Pasalnya, password tersebut bisa dilihat melalui History yang ada di dalam browser yang sering digunakan. Apabila Anda sering meminjamkan laptop atau smartphone pada orang lain atau sering browsing menggunakan perangkat orang lain, biasakan untuk tidak menyimpan password di dalam browser. Memang membutuhkan sedikit waktu tambahan, tapi ini bisa menjamin keamanan Anda di dunia maya.

4. Menggunakan konfigurasi default di media sosial

konfigurasi privacy di facebook Konfigurasi Privacy di laman Facebook Dengan alasan malas atau lainnya, beberapa orang tidak mengutak-atik laman Setting pada akun media sosialnya. Padahal terdapat jaminan keamanan yang lebih baik bila dilakukan kustomisasi konfigurasi di laman tersebut. Contohnya seperti Facebook yang sifatnya sangat terbuka dan mudah dipahami. Pengguna lainnya yang tidak dikenal dan tidak berteman dengan Anda bisa melihat isi Facebook Anda.

Hal ini akan menjadi celah keamanan privasi bagi setiap pengguna Facebook, terutama bagi yang sering menceritakan aktivitas (termasuk foto) yang dijalani. Dengan begitu, mereka yang berniat jahat kepada Anda bisa dengan mudah mengetahui posisi, kegiatan, dan kebiasaan yang sering Anda lakukan. Solusinya adalah Anda dapat meluangkan sedikit waktu untuk mengatur konfigurasi privasi media sosial yang Anda gunakan. Dari pengaturan tersebut, Anda bisa mengatur siapa-siapa saja yang bisa melihat post Anda, sehingga tidak semua orang bisa melihatnya.

5. Mengabaikan backup data berkala

Salah satu kesalahan yang tak luput dilakukan adalah tidak mencadangkan berbagai file penting di PC atau gadget lainnya. Kehilangan data memang sering terjadi, apa pun perangkat yang digunakan. Karenanya, tak ada salahnya untuk melakukan backup data secara berkala, misalnya dalam jeda waktu dua minggu sekali. Baca juga: 7 aplikasi Android gratis untuk menambah penyimpanan Anda Kehilangan data dapat terjadi karena beberapa hal, seperti salah menghapus data, terhapus secara tidak sengaja, atau karena media penyimpanan (micro SD) yang bermasalah atau corrupt. Solusi terbaiknya adalah dengan melakukan backup menggunakan hard disk tersendiri atau pun menggunakan media penyimpanan gratis berbasis cloud seperti Google Drive, Dropbox, Box, dan sejenisnya.

6. Tidak mengaktifkan Firewall dan mengacuhkan update anti-virus firewall

Secara umum sistem operasi populer yang sudah ada saat ini memang sudah dilengkapi dengan Firewall yang dapat berguna untuk memonitor keluar masuknya sebuah koneksi atau jaringan yang Anda akses. Walaupun Firewall tidak dapat memberikan perlindungan secara menyeluruh, namun hal ini akan semakin membantu Anda tetap aman ketika terhubung dengan sebuah jaringan apabila pengaturan Firewall ini diaktifkan. Selain mengaktifkan Firewall, tak ada salahnya untuk selalu menggunakan anti-virus dengan versi terbaru. Dengan menggunakan anti-virus, tentunya Anda akan mendapatkan notifikasi ketika sistem mendeteksi adanya gangguan, seperti malware atau virus saat terhubung ke jaringan. Notifikasi tersebut biasanya akan ditampilkan jika software anti-virus yang Anda miliki mendeteksi virus yang dikenal, atau perilaku yang mencurigakan, seperti modifikasi file pada laman Registry.

Back